SDN 004 Mundam Fans Club

Minggu, 08 April 2012

Geografis Kota Dumai



Kota Dumai dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999, tanggal 20 April 1999, yang meliputi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Bukit Kapur. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Medang Kampai, serta Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan Sungai Sembilan dan Medang Kampai, sehingga Kota Dumai memiliki lima kecamatan yakni; 1) Kecamatan Dumai Timur, 2) Kecamatan Dumai Barat, 3) Kecamatan Bukit Kapur, 4) Kecamatan Sungai Sembilan, dan 5) Kecamatan Medang Kampai.


Secara geografis Kota Dumai berada pada posisi antara 1010 2337- 1010 813 Bujur Timur dan 10 2323 - 10 2423 Lintang Utara. Kota Dumai mempunyai luas wilayah 1.727,38 km2 dan secara administratif Kota Dumai berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara : Selat Rupat
2. Sebelah Timur : Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis
4. Sebelah Barat : Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir
Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh sifat iklim laut, musim hujan jatuh pada bulan September hingga bulan Februari dan periode kering dimulai pada bulan Maret hingga bulan Agustus dengan iklim tropis basah yang dipengaruhi oleh sifat iklim laut dengan curah hujan berkisar antara 1.500 mm sampai dengan 2.600 mm, selama 75 sampai dengan 130 hari per tahun.
Kondisi ini didukung pula oleh suhu rata–rata 26OC – 32OC dengan kelembaban antara 82 – 84 %. Dan laju percepatan angin berkisar antara 6 – 7 Knot, menjadikan Dumai sebagai kawasan yang paling bersahabat dengan iklim dan cuaca. Dalam 5 Tahun terakhir, keadaan ini terganggu dengan bencana asap yang cukup merugikan daerah.
Di Kota Dumai ini terdapat 16 sungai besar dan kecil dengan total panjang keseluruhannya 222 Km yang mana kesemua sungai tersebut bermuara ke Selat Rupat dan Selat Malaka sebagai jalur lalu lintas perdagangan. Kalau dilihat dari segi topografi, Kota Dumai termasuk ke dalam kategori daerah yang datar dengan kemiringan lereng 0 – < 3 %, di mana sebelah utara Kota Dumai umumnya merupakan dataran yang landai dan ke selatan semakin bergelombang.
Kemampuan lahan di Wilayah Kota Dumai secara umum sangat baik. Terdapat dua kelompok atau golongan tanah, yaitu Typic Tropaquepts atau Fluvisol Gleik dan Hydric Trophemis atau Humic Histosol. Dilihat secara topografi, Kota Dumai berada pada lahan bergambut dengan kedalaman 0 – 0,5 m dan ketinggian rata-ratanya berkisar 2 meter di atas permukaan laut. Dengan demikian, kemampuan lahan di Kota Dumai berada pada tingkat kemampuan rendah sampai sedang namun masih memungkinkan untuk digunakan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Kondisi seperti ini menjadi salah satu andalan Kota Dumai yang perlu dibangun agar ciri–ciri khusus ini menjadi suatu kekuatan dan peluang pembangunan ke depan.


Kondisi Ekonomi :
Perkembangan PDRB (Pendapatan Regional Domestik Bruto)
Dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah maka data-data PDRB tetap merupakan informasi yang sangat berguna dan mendasar, walaupun belum bisa menggambarkan aspek pembangunan secara keseluruhan.
Secara makro perkembangan PDRB Dumai tanpa Migas selama kurun waktu 2000-2009 baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Besarnya PDRB Dumai tanpa migas atas dasar harga berlaku dari tahun 2000 sampai dengan 2009, adalah 948,14 milyar rupiah; 1.225,25 milyar rupiah; 1.419,42 milyar rupiah; 1.697,29 milyar rupiah; 1.973,16 milyar rupiah; 2.278,92 milyar rupiah; 2.710,31 milyar rupiah, 3.311,50 milyar rupiah, 4.418,82 milyar rupiah dan 5.285,11 milyar rupiah.
Demikian juga halnya perkembangan PDRB secara riil (atas dasar harga konstan 2000), dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Tercatat besarnya PDRB Dumai tanpa migas atas dasar harga konstan 2000 adalah 948,14 milyar rupiah; 1.017,68 milyar rupiah; 1.081,98 milyar rupiah; 1.170,06 milyar rupiah; 1.271,45 milyar rupiah; 1.369,82 milyar rupiah; 1.497,77 milyar rupiah, 1.630,67 milyar rupiah, 1.771,91 milyar rupiah dan 1.771,90 milyar rupiah.
Grafik PDRB Kota Dumai (Milyar Rupiah) Tahun 2002-2009
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi baik secara agregat maupun menurut lapangan usaha dapat diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan, bukan atas dasar harga berlaku. Karena PDRB atas dasar harga berlaku tidak memberikan gambaran perubahan produksi secara nyata karena pengaruh dari harga barang dan jasa pada tahun tersebut. Sehingga gambaran perubahan atau pertumbuhan yang riil (nyata) akan dapat dilihat dari perubahan PDRB atas dasar harga konstan.
Secara riil laju pertumbuhan ekonomi yang diukur dari besaran PDRB atas dasar harga konstan sangat bervariasi. Hal ini disebabkan oleh dampak krisis ekonomi moneter berkepanjangan yang melanda perekonomian nasional sejak pertengahan tahun 1997. Baik secara langsung maupun tidak peristiwa tersebut ikut mempengaruhi keadaan perekonomian di daerah.
Berikut Grafik Struktur Ekonomi kota Dumai Tahun 2009
PDRB dan pendapatan Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita
Sebagai salah satu ukuran kemakmuran disuatau daerah maka PDRB dan Pendapatan Per Kapita menjadi perlu untuk dianalisis. Pada grafik berikut terlihat bahwa PDRB maupun Pendapatan Per Kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan kecenderungan yang meningkat selama periode 2002-2009.
PDRB dan Pendapatan per Kapita Dumai dengan Migas Tahun 2006 - 2009
Grafik Pendapatan per Kapita Tahun 2006-2009
Grafik PDRB per Kapita Tahun 2006-2009
Sementara secara riil (atas dasar harga konstan), khusunya setelah terkena dampak krisis ekonomi di tahun 1999 menunjukkan hanya terjadi sedikit perubahan peningkatan.
Pada tahun 2006, PDRB atas dasar harga berlaku Per Kapita Dumai mencapai 11.000.121,60 rupiah, dan meningkat menjadi 19.798.801,59 rupiah di tahun 2009. Sementara secara rill, PDRB per Kapita Dumai ditahun 2006 mencapai sebesar 6.649.413,58 rupiah dan meningkat menjadi 7.836.207,40 di tahun 2008. Ini menunjukan bahwa pengaruh harga (inflasi) rendah sehingga daya beli PDRB Per Kapita Dumai secara rill meningkat.
Seiring dengan PDRB per Kapita , pola Pendapatan Per Kapita juga sama, yakni pada harga berlaku menunjukkan arah yang meningkat, dari 11.000.121, 60 rupiah tahun 2006 menjadi 19.798.801,59 rupiah tahun 2009. Sedangkan gejolak Pendapatan Per Kapita secara rill hanya sedikit terjadi perubahan dari 6.079.655,71 rupiah di tahun 2006 menjadi 6.947.837,00 rupiah di tahun 2009.

Pendidikan
Berhasil atau tidaknya pembangunan suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduknya. Semakin maju pendidikan berarti akan membawa di berbagai pengaruh positif bagi masa depan berbagai bidang kehidupan. Demikian pentingnya peranan pendidikan, tidaklah mengherankan kalau pendidikan senantiasa banyak mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat. Gambaran secara umum perkembangan pendidikan di Kota Dumai dapat dilihat sebagai berikut:
Pendidikan Dasar
Pada tahun 2009/2010 Taman Kanak-kanak berjumlah 49 sekolah, 3.488 murid dan 281 guru dengan rasio murid terhadap guru 12,41. Selanjutnya pada tahun 2009/2010 Sekolah Dasar berjumlah 85 jumlah murid 32.128 dan guru 1.969 dengan rasio murid terhadap guru 16,32.
Pendidikan Menengah
Data statistik pendidikan menengah terbatas pada SLTP dan SLTA dilingkungan Dinas Pendidikan Kota Dumai saja. Pada tahun 2009/2010 terdapat 26 SLTP umum dan 26 SLTA dengan jumlah murid SLTP 11.565 dan jumlah murid SLTA 9.051 Sedangkan rasio murid terhadap guru SLTP 14,40 rasio murid terhadap guru SLTA 12,93.

NO

KECAMATAN

TK

SD

SMP

SMA

1
2
3
4
5
BUKIT KAPUR
MEDANG KAMPAI
SUNGAI SEMBILAN
DUMAI BARAT
DUMAI TIMUR
18
4
6
71
66
149
48
148
262
318
58
9
19
140
134
28
10
10
216
76

JUMLAH

165

925

360

340

Sumber: Dumai Dalam Angka 2010

NO

KECAMATAN

DINIYAH AWALIYAH

IBTIDAIYAH

TSANAWIYAH

ALIYAH

1
2
3
4
5
BUKIT KAPUR
MEDANG KAMPAI
SUNGAI SEMBILAN
DUMAI BARAT
DUMAI TIMUR
11
6
6
16
8
2
0
2
2
1
5
2
2
6
2
2
0
1
3
1


JUMLAH

47

7

17

7

Sumber: Dumai Dalam Angka 2010
Pendidikan Tinggi
Hingga tahun 2009, setidaknya terdapat 7 Perguruan Tinggi Swasta di Kota Dumai, dengan jumlah total mahasiswa mencapai lebih dari 3.500 mahasiswa.

NO

PERGURUAN TINGGI

2007/2008

2008/2009

2009/2010

1
2
3
4
5
6
7
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lancang Kuning Dumai
Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Dumai
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STMIK) Dumai
STAI Tafaqquh Fiddin Dumai
Akademi Manajemen Informatika (AMIK) Dumai
Akademi Keperawatan (AKPER) Sri Bunga Tanjung Dumai
Akademi Akuntansi Riau (AKRI) Dumai
679
515
197
369
228
263
156
1227
811
396
664
221
239
138
1227
1197
564
420
249
349
207

JUMLAH

2407

3696

4213

Sumber: Dumai Dalam Angka 2010
Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Dengan tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik, yang pada gilirannya memperoleh kehidupan yang sehat dan produktif.
Pada tahun 2009 terdapat 3 buah rumah sakit, 9 puskesmas 16 puskesmas pembantu, sedangkan jumlah dokter 103 orang dan perawat 413 orang.
Agama
Guna mengarahkan kehidupan beragama untuk umat dan kepentingan bersama telah tersedia tempat-tempat ibadah menurut agama yang dianut baik yang dibangun oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Data yang dikumpulkan dari Kantor Departemen Agama Kota Dumai menunjukkan bahwa pada tahun 2009, terdapat 187 mesjid, 55 gereja,157 mushola dan 4 wihara.
Suku Bangsa di Riau
Penduduk Provinsi Riau terdiri dari penduduk asli dan para pendatang yang bermacam-macam suku bangsanya. Mereka bermukim di wilayah perkotaan dan di pedesaan di seluruh pelosok Provinsi Riau. Adapun suku-suku yang terdapat di Provinsi Riau adalah sebagai berikut :
1. Melayu
Suku Melayu merupakan penduduk asli Provinsi Riau dan merupakan suku mayoritas di provinsi ini. Terdapat di seluruh daerah Riau.
2. Jawa
Pada umumnya ada di daerah Riau, terutama daerah transmigran dan daerah perkotaan. Penduduk Suku Jawa ada yang bekerja sebagai petani, pegawai negeri, anggota TNI, buruh dan sebagainya.
3. Minangkabau
Penduduk Suku Minangkabau pada umumnya tinggal di Pekanbaru, Kampar, Kuantan Singingi, Rokan Hulu dan wilayah lainnya. Pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang, namun banyak juga yang menjadi pegawai negeri, anggota TNI, dll. Suku Minangkabau merupakan suku yang suka merantau.
4. Tionghoa
Penduduk etnis Tionghoa pada umumnya tinggal di daerah pesisir Provinsi Riau seperti di Bagansiapiapi, Selatpanjang, Pulau Rupat, dan Bengkalis. Namun sekarang ini banyak juga yang tinggal di daerah perkotaan seperti Pekanbaru dan Dumai.
5. Batak
Masyarakat dari Suku Batak kebanyakan tinggal di daerah perkotaan. Banyak diantara mereka yang bekerja sebagai PNS, TNI, pedagang, dll
6. Bugis
Banyak terdapat di Indragiri Hilir, seperti di Tembilahan, Enok, Tempuling Gaung anak Serka dan Reteh.
7. Dan lain-lain
Suku bangsa di Riau lainnya seperti Sunda, Banjar, Flores, suku - suku di pedalaman daerah Riau seperti Suku Akit, Suku Talang Mamak, Suku Laut, dan lainnya.
Persentase sebaran suku bangsa mayaritas di Kota Dumai:
Melayu: 19,90%; Jawa: 11,52%; Bugis: 9,52%; Batak/Tapanuli Islam: 13%; Minang: 11,51%; Tionghoa: 3,75%;Lainnya: 25,8%
(Sumber: Wikipedia Indonesia)
Ketenagakerjaan
Masalah kependudukan selalu berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan, salah satu contoh adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk akan berpengaruh juga pada tingginya penyediaan tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja yang tinggi tanpa diikuti penyediaan kesempatan kerja yang cukup akan menimbulkan pengangguran dan setengah pengangguran.
Informasi kwantitatif yang disajikan dalam bab ini adalah situasi pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Kota Dumai. Banyaknya pencari kerja pada tahun 2009 tercatat 79.102 orang terdiri dari 4.648 pencari kerja laki-laki dan 4.454 orang perempuan. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.348 orang (14,81 persen) berusia antara 10-19 tahun, 7.724 orang (84,86 persen) berusia antara 20-39 tahun dan sisanya 30 orang (0,33 persen) berusia 40 tahun keatas.
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Pada Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Kota Dumai Tahun 2010
(Number of Registered Job Seekers at of Man Power and People Services in Dumai Municapality, 2010)
table

0 komentar:

Posting Komentar